Penyajian Data

PENGERTIAN PENYAJIAN DATA

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu.  Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, datadata itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.  Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.  Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.

Data yang diperoleh melalui tahapan kegiatan pengumpulan data statistika pada umumnya masih berupa data mentah, dimana keadaanya kurang tersusun dan kurang teratur. Keadaan yang demikian, tidak terlalu menjadi masalah jika jumlah maupun varian data yang dikumpulkan tidak terlalu banyak. Namun pada kenyataan, penelitian yang melibatkan statistika, jarang sekali ada yang mengumpulan data hanya sedikit, walupun data diambil secara sampel.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai masalah-masalah yang ditimbulkan jika tidak dilakukan penyajian data yang benar, maka ada baiknya dipahami terlebih dahulu tujuan penyajian data berikut ini :

Tujuan Penyajian Data
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi,
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
3. Memudahkan dalam membuat analisis data
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan tersusun dengan rapi.

Fungsi Penyajian Data
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1. Narasi, yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk narasi atau kalimat.
2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dan lain lain.
3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.

Penyajian Data dengan Narasi
Penyajian secara narasi atau teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman atau misalnya penerapan sistem online dikampus saudara tahun ini lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya atau penjualan hp didaerah parmakan lebih besar dibandingkan desa makece.

Penyajian Data dengan Tabel
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini
berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan
kolom adalah data yang dimaksud.
Sebuah tabel terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. Judul Tabel yang mewakili keseluruhan isi tabel, terletak di bagian atas tabel, biasanya
memuat nomor tabel dan judul tabel itu senditi. Judul tabel harus dibuat singkat dan jelas.
2. Judul Kolom, memuat keterangan keterangan (termasuk unit), dibuat ringkas, jika ada
penjumlahan data dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Bila jumlah kolom banyak
dapt diberi nomor. Ditambahkan unit ukuran (Rp, cm, %, dll).
3. Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-kelompokkan. Penjumlahan data
dlm kolom dimuat pd baris paling bawah.

 

aaaaaaaaaaaaa

Tabel satu arah (one way table)
Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal, golongan,
kelompok atau satu karakteristik saja. Karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah,
frekuensi, ukuran, kadar/persentasi, dan lain sebagainya. Ini merupakan bentuk tabel yang
paling sederhana dan paling mudah dibuat.
Misalnya data indeks prestasi dari 10 mahasiswa, dengan nama-nama A, B, C, D, E, F, G,
H, dan I, dimana secara berurutan memperoh IP 2,5, 2,8 2,9, 3, 3,1, 3,5, 3,2, 3,4, 3,2, 3,3.

Dalam hal ini, obyek penelitian yaitu mahasiswa (diwakili dengan nama masing-masing
siswa), diterangkan dengan hanya menggunakan satu kareteristik data saja yaitu indeks
prestasinya.

bbbbbbbbbb

Tabel dua arah (two way table)
Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau karakteristik.
Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama,
jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.

cccccccccc.jpg

Tabel Tiga Arah (Three Way Table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda.
Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan daerah panen

ddddddddd.jpg

Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.

eeeeeeeeeeee.jpg

Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Antah Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2016.

ffffffffffff.jpg

Tabel Silang
Tabel Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh. Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya.

Selain hal tersebut diatas, penyususnan tabel juga dapat tujuan penelitian tertentu, misalnya berdasarkan waktu, wilayah, keadaan atau frekuensi : Selain hal tersebut diatas, penyususnan tabel juga dapat tujuan penelitian tertentu, misalnya
berdasarkan waktu, wilayah, keadaan atau frekuensi :

Berdasarkan Waktu (time serie)
Menyusun data dengan berdasarkan waktu maka pertimbangan waktu menjadi pokok ataumenjadi pertimbangan utamanya

 

hhhhhh.jpg

Berdasarkan Wilayah
Menyajikan data dengan cara ini, dasar utamanya penyusunannya dalah menggunakan
wilayah atau regional atau daerah sebagai acuannya.

cdcccd.jpg

Berdasarkan Keadaan / Frekuensi
Menyusun data dengan cara ini dasar pertimbangannya adalah kondisi fisik atau banyaknya kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu.mmmmmmmmmm.jpg

Ada 2 jenis distribusi frekuensi :
Distribusi Frekuensi Numerikal Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh hasil ujian mid semester dalam matakuliah Statitik 1 dari 30 orang mahasiswa Unversitas Esa Unggul jakarta tahun 2017.

Distribusi Frekuensi Kategorikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas jenis data atau
golongan data yng dilakukan secara kualitatif. Contoh diperoleh data Tingkat Pendidikan
Penduduk Kelurahan Kampung Sembilan Tahun 2018.

Penyusunan Distribusi Numerical
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok mulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan kategori tertentu.
(Hasibuan,dkk.2009). Manfaat penyajian data dalam bentuk Distribusi Frekuensi adalah
untuk menyederhanakan penyajian data sehingga menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dipahami sebagai bahan informasi

Penyajian Data dengan Grafik atau Diagram
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk narasi dan tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi. Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik kita bermaksud maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis.

1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi.

2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.

3. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon
sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri
mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis
gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.

4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui
garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.

Rangkuman/ Istilah penting
Tujuan Penyajian Data :
5. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi,
1. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
2. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
3. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan
tersusun dengan rapi.
Fungsi Penyajian Data :
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1. Narasi : yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk
narasi atau kalimat.
2. Tabel : yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu
dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah
penjualan, dan lain lain.
3. Grafik atau Diagram : yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah
dibuat.
Pertanyaan dan latihan
1. Penyajian data merupakan tahan statistika keberapa ?
2. Sebutkan macam-macam penyajian data ?
3. Sebutkan langkah-langkah untuk menentukan interval kelas ?
4. Sebutkan langkah-langkah dalam membuat distribusi frekuensi ?
5. apa yang saudara ketahui tentang diagram lingkaran ?

jawaban
1.  Tahapan Penyajian Data merupakan tahapan ke 3, yaitu Presentation of Data (Pengumuman Data). Data yang sudah dikumpulkan pada tahapan ke 1 (Tahapan Pengumpulan Data) dan telah melalui tahapan ke 2 yaitu Penyusunan Data, maka tahapan selanjutnya adalah tahapan Penyajian Data dengan tujuan agar data yang telah dikumpulkan dan disusun dapat disebarluaskan dan mudah dilihat secara visual dalam bentuk tabel, grafik ataupun diagram.

2. Penyajian data menggunakan Narasi, Tabel, dan Grafik.

3A. Pada umumnya jumlah kelas interval yang dipergunakan dalam penyusunan Tabel
Distribusi Frekuensi berkisar antara 6-15 kelas. Makin banyak data, maka makin
banyak pula jumlah kelas. intervalnya, tetapi jumlah yang paling banyak atau
maksimal adalah 15 kelas interval dalam satu tabel distribusi frekuensi.
B. Ditentukan dengan Membaca Grafik `Jumlah Interval Kelas‟ Dengan menggunakan
Grafik yang menunjukkan hubungan antara banyaknya data (n) dengan jumlah kelas
interval yang diperlukan, maka penentuan jumlah kelas interval akan lebih cepat.
Dimana dalam grafik tersebut, Garis Vertikal menunjukkan Jumlah Kelas Interval dan
Garis Horisontal menunjukkan Jumlah Data Observasi. Misalnya, bila jumlah data
yang diobservasi 200, maka berdasarkan Tabel, Jumlah Kelas Intervanya sekitar 12.
C. Ditentukan dengan Rumus Sturges Jumlah Interval Kelas Interval juga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Sturges

4. langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi

– Mengurutkan data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
– Menghitung Rentang/Range (R), yaitu Data terbesar dikurangi dengan Data terkecil.
– Menentukan jumlah kelas, dengan menggunakan rumus Sturges:
K = 1 + 3,3. Log n
– Menghitung Panjang Kelas atau Interval, dengan rumus:
Panjang Kelas (P) = Rentang (R) : Jumlah Kelas
– Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri atas kolom Interval Kelas, Tally, dan
Frekuensi.

5.Sebuah diagram lingkaran adalah sebuah grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi irisan-irisan untuk menggambarkan proporsi numerik. Dalam sebuah diagram lingkaran, panjang busur setiap irisan (dan alhasil, sudut pusat dan luasnya), proporsional dengan kuantitas yang diwakilinya.

Tinggalkan komentar